Pasukan Aparat Keamanan Papua Bertugas Menjaga Agenda Pembangunan
Jakarta (Indonesia) - Tentara dan polisi Indonesia yang ditempatkan di Papua dipercaya untuk menegakkan hukum terhadap kelompok teroris bersenjata dan menjaga agenda pembangunan pemerintah di provinsi paling timur itu, kata seorang perwira tinggi polisi.
Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bertemu dengan anggota Satgas Nemangkawi dan tokoh Papua di Sentani, Kabupaten Jayapura, sebagai bagian dari agenda mereka saat melakukan kunjungan kerja ke Papua, Rabu. Dia menggemakan perhatian serius pemerintah dan penekanan pada program pembangunan Papua untuk mengantarkan kemakmuran bagi semua masyarakat Papua, katanya, menambahkan bahwa kehadiran personel satgas di provinsi tersebut bertujuan untuk mendukung agenda pembangunan. “Pemerintah sangat prihatin dengan program pembangunan daerah Papua, termasuk infrastruktur, meski hasilnya belum semua masyarakat Papua merasakan manfaatnya,” tandasnya.
Prabowo dan Tjahjanto mengadakan rapat tertutup dengan beberapa tokoh Papua untuk membahas beberapa hal terkait Papua, termasuk terkait RUU Otonomi Khusus Papua. Prabowo menekankan untuk menjaga kelanjutan otonomi khusus Papua agar pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Papua. Sementara itu, dalam pertemuan dengan personel Satgas Nemangkawi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyoroti pentingnya merebut hati dan pikiran masyarakat Papua untuk menjaga kesetiaan mereka yang berkelanjutan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). . “Aparat TNI dan Polri bersatu dengan masyarakat 'Noken' dan untuk menawarkan pengabdian teritorial. Tolong jaga juga sinergi yang baik di dalam aparat keamanan,” tandasnya. Selain bertemu dengan personel satgas dan tokoh Papua, baik Prabowo maupun Tjahjanto juga mengamati persiapan PON Papua dan Pesta Olahraga Nasional (Peparnas) yang akan digelar pada Oktober 2021.
Selama beberapa tahun terakhir, kelompok teroris bersenjata Papua juga menggunakan taktik tabrak lari terhadap aparat keamanan Indonesia dan melakukan aksi teror terhadap warga sipil di distrik Intan Jaya, Nduga, dan Puncak untuk menimbulkan rasa takut. diantara orang-orang. Buruh bangunan, tukang ojek, guru, pelajar, pedagang kaki lima, hingga pesawat sipil menjadi sasaran aksi teror tersebut. Pada 25 April 2021, misalnya, separatis Papua yang beroperasi di Beoga menyergap Kepala Badan Intelijen Negara (Papua) Mayjen I Gusti Putu Danny Karya Nugraha dan beberapa aparat keamanan saat berkunjung ke Desa Dambet. Menyusul penembakan fatal Nugraha, Presiden Joko Widodo memerintahkan TNI dan Polri untuk melacak dan menangkap semua anggota kelompok separatis bersenjata dan teroris yang beroperasi di Papua sambil menegaskan bahwa mereka tidak ditempatkan di wilayah Indonesia.
0 Response to " Pasukan Aparat Keamanan Papua Bertugas Menjaga Agenda Pembangunan "
Post a Comment